Penilaian Kemenkeu Terkait Pernyataan Asosiasi Perteksitlan Indonesia Sebut Sebagian Pekerja Mulai Dirumahkan

- Sabtu, 5 November 2022 | 11:28 WIB
Kinerja industri tekstil dan manufaktur di dalam negeri masih bagus sepanjang kuartal III 2022 saat isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).  (Instagram @smindrawati)
Kinerja industri tekstil dan manufaktur di dalam negeri masih bagus sepanjang kuartal III 2022 saat isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). (Instagram @smindrawati)

PETROMAXNEWS.COM, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai kinerja industri tekstil dan manufaktur di dalam negeri masih bagus sepanjang kuartal III 2022 saat isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) berhembus di sektor industri tersebut.

"Jadi sampai posisi September di kuartal-III ini (2022), menunjukkan bahwa kinerja di tekstil sebenarnya masih cukup tinggi," kata Plt Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Abdurohman dikutip PetromaxNews.com dari AntaraNews pada Sabtu, 5 November 2022.

Baca Juga: Berikut Detik-Detik Konser NCT 127 2ND Tour NEO CITY: JAKARTA-THE LINK’ di ICE BSD Dihentikan Pihak Keamanan

Ekspor pakaian dan aksesoris pakaian (HS61) mencapai pertumbuhan sebesar 19,4 persen pada September 2022. Kemudian, pakaian dan aksesoris non-rajutan (HS62) sebesar 37,5 persen dan alas kaki (HS64) sebesar 41,1 persen.

Sementara itu Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia juga naik menjadi 53,7 persen pada September 2022 dibandingkan Agustus 2022 dari 51,7 persen.

Baca Juga: 30 Penonton Pingsan Saat Nonton NCT 127 2ND Tour NEO CITY: JAKARTA-THE LINK’, Ini Kata Polda Metro Jaya

Penjualan industri tekstil tumbuh sebesar 10 persen pada September 2022 atau naik dibandingkan total keseluruhan industri manufaktur yang sebesar 5 persen bulan yang sama.

"Tekstil ini tumbuhnya double digit, sedangkan industri manufaktur baru di kisaran 5 persen untuk penjualan. Jadi ini agak membingungkan kalau misalkan terjadi PHK," ujarnya.

Baca Juga: Konser NCT 127 2ND Tour NEO CITY di ICE BSD City Masih Terjadwal Hari Ini, Bagaimana Tindakan Polisi?

Pada kesempatan terpisah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyoroti PHK massal di industri tekstil diprediksi akibat relokasi pabrik ke daerah dengan upah yang lebih murah.

Hal ini didukung oleh pembangunan infrastruktur, khususnya di Pulau Jawa yang semakin bagus, sehingga semakin banyak kawasan industri yang berkembang.

"Jadi, kemungkinan terlihat PHK di satu daerah, tetapi muncul kesempatan kerja di daerah lain," ujarnya.

Baca Juga: Berikut Penyebab Penghentian Konser ‘NCT 127 2ND Tour NEO CITY: JAKARTA-THE LINK’ di ICE BSD City Tangerang

Sebelumnya Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmadja mengungkapkan sebagian karyawan industri TPT telah dirumahkan akibat penurunan permintaan tekstil.

Halaman:

Editor: Mochamad Ade Maulidin

Sumber: antaranews.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X