Kurs Rupiah Ditransaksikan Antarbank dan Jisdor Terus Melemah, Begini Penjelasan dari Analis Pasar Uang

- Jumat, 18 November 2022 | 18:02 WIB
Rupiah ditutup melemah 0,14% atau 21 poin ke posisi Rp15.684 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.663.  (setkab.go.id)
Rupiah ditutup melemah 0,14% atau 21 poin ke posisi Rp15.684 per dolar AS dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.663. (setkab.go.id)

PETROMAXNEWS.COM, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan melemah tertekan pengetatan likuiditas global.

Rupiah ditutup melemah 0,14% atau 21 poin ke posisi Rp15.684 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.663 per dolar AS.

"Yang dicermati pasar memang kondisi likuiditas global yang mengetat saat ini," kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto dikutip PetromaxNews.com dari AntaraNews pada Jumat, 18 November 2022.

Baca Juga: Pemprov Jabar Siapkan BLT Bagi Pekerja Terdampak PHK Akibat Resesi Global Tahun Depan, Ini Penjelasannya

Kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan bank sentral global guna menekan inflasi, telah memicu krisis likuiditas.

Saat ini pelaku pasar mencerna pernyataan yang cenderung hawkish dari pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).

Presiden The Fed St Louis James Bullard menunjukkan grafik yang menunjukkan asumsi dovish akan membutuhkan kebijakan suku bunga bank sentral untuk naik minimal 5%.

Baca Juga: Berikut Alasan GoTo Lakukan Pemutusan Hubungan Kerja 1.200 Karyawan di Berbagai Negara termasuk Indonesia

Asumsi yang lebih ketat menyarankan suku bunga Fed atau Fed Fund Rate (FFR) akan naik di atas 7%. Tingkat suku bunga acuan The Fed berada di kisaran 3,75%-4% setelah serangkaian kenaikan suku bunga agresif.

Sementara itu Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) juga memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dari 4,75% menjadi 5,25% pada Kamis. 17 November 2022.

Baca Juga: 14 Wilayah di Jadetabek Buka Gerai Layanan Samsat Untuk Bayar Pajak Kendaraan Bermotor oleh Polda Metro Jaya

Bank sentral juga menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 50 bps menjadi 4,5% dan 6%.

Keputusan tersebut sebagai langkah lanjutan secara front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi.

Baca Juga: Begini Penjelasan Lengkap Bappebti Terkait Alasan Penghentian Perdagangan Aset Kripto Token FTX di Indonesia

Halaman:

Editor: Mochamad Ade Maulidin

Sumber: antaranews.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X