PETROMAXNEWS.COM, Jakarta - penyakit diabetes atau biasa disebut kencing manis bukan lagi hanya diderita di negara berkembang, namun di negara maju seperti Indonesia pun tinggi jumlah penderitanya.
Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tirmizi mengatakan kalau situasi diabetes di Indonesia tahun 2022 mengalami peningkatan.
Dari hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi diabetes militus (DM) meningkat menjadi 10,9 persen dan diprediksi International Diabetes Federation (IDF) akan meningkat di Indonesia dari 10,7 juta tahun 2019 menjadi 13,7 juta tahun 2030 mendatang.
Hal itu dipaparkan Siti Nadia Tirmizi dalam Media Briefing Hari Diabetes Sedunia 2022 lalu yang digelar Asosiasi Healthtech Indonesia (AHI) di Hotel Aston Kemayoran Jakarta Pusat pada akhir tahun 2022 lalu.
Maka hal tersebut perlu diwaspadai masyarakat Indonesia yang merupakan ancaman serius bagi kita semua. Sebab penyakit kencing manis itu dipengaruhi oleh gaya hidup yang serba instan dan makanan olahan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak bisa menggunakan hormon insulin secara efektif. Insulin merupakan hormon yang diperlukan untuk mengubah glukosa menjadi energi.
Sejumlah ahli juga menyatakan diabetes tipe 2 alias penyakit kencing manis umumnya berkaitan dengan masalah kelebihan berat badan dan pola hidup yang tidak aktif.
Selain itu, beberapa studi juga menemukan bahwa defisiensi atau kekurangan empat macam vitamin dan mineral bisa turut meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Seperti dilansir dari laman Express, Jumat (17/3/2023), berikut defisiensi vitamin atau mineral tertentu bisa meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2.
1. Vitamin D
Studi dalam Journal of Endocrine, Metabolic, and Immune Disorders mengungkapkan bahwa salah satu dari defisiensi yang bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 adalah defisiensi vitamin D.
Tak hanya menjadi faktor risiko diabetes tipe 2, defisiensi vitamin D juga turut memengaruhi peningkatan risiko komplikasi diabetes, khususnya komplikasi kardiovaskular.
"Kadar vitamin D yang rendah terbukti secara konsisten berkaitan dengan resistensi insulin dan risiko tinggi untuk mengalami diabetes tipe 2," jelas studi tersebut.
Studi berbeda dalam European Journal of Endocrinology menemukan bahwa suplementasi vitamin D selama enam bulan bisa memperbaiki sensitivitas dan produksi insulin.
Sedangkan studi lain dalam Current Diabetes Reports menemukan bahwa suplementasi vitamin D dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2.
Artikel Terkait
Berikut Beberapa Buah yang Wajib Dikonsumsi Guna Menurunkan Kadar Gula Darah, Cocok Buat Penderita Diabetes
Pada jam Inilah Waktu Ideal untuk Tidur yang Bermanfaat Hindari Penyakit Jantung, Hipertensi Hingga Diabetes