PETROMAXNEWS.COM, Jakarta - Ketika usia kita bertambah, beberapa bagian otak pun ikut menyusut, aliran darah dapat berkurang, beberapa sel saraf mungkin tak bekerja secara efisien dan metabolisme tubuh lebih lambat.
Pada umur yang menginjak di atas 30 tahun hingga 40 tahun, sudah mulai harus diperhatikan pola makan dan asupan yang masuk ke dalam tubuh kita. Sebab kinerja organ tubuh tidak semaksimal umur-umur belasan tahun hingga jelang angak 30 tahun.
Dilansir dari laman Eat This Not That, dikutip PetromaxNews.com dari PMJNews pada Minggu 16 April 2023, kesehatan otak begitu penting seiring bertambahnya usia. Otak yang tajam membuat seseorang mandiri lebih lama saat memasuki babak baru kehidupan.
"Ini mungkin terdengar klasik, tetapi jika menyangkut kesehatan otak, tidak ada pengganti yang lebih baik dari diet sehat, olahraga, tidur yang cukup, dan mengurangi stres," kata Pakar medis, dr Mike Bohl.
Pada kesempatan yang sama, Mike Bohl juga memaparkan lima kebiasaan harian yang buruk bagi otak, di antaranya:
1. Tidak Cukup Tidur
Sangat penting untuk memiliki tidur yang cukup. Tidur berkualitas mampu mengisi ulang dan memulihkan pikiran. Jika tidak mendapatkan cukup istirahat, seseorang mungkin akan menjadi pelupa, mudah tersinggung, depresi, atau sering jatuh.
"Orang dewasa tua cenderung membutuhkan tidur lebih sedikit dibandingkan orang dewasa muda (tujuh hingga delapan jam, bukan tujuh hingga sembilan jam), tetapi itu sama pentingnya," jelas dr Bohl.
2. Minum Alkohol
Salah satu kebiasaan buruk bagi otak adalah mengonsumsi alkohol. Otak dapat dikompromikan dengan minum terlalu banyak bir, anggur, atau koktail.
Minum alkohol dapat mempersulit area otak yang bertanggung jawab atas ingatan, keseimbangan, dan ucapan, untuk melakukan pekerjaan otak secara efektif. Ini dapat meningkatkan risiko menderita cedera atau risiko kesehatan lainnya.
3. Tidak Bersosialisasi
Mempertahankan lingkaran sosial yang baik ternyata sangat penting untuk kesehatan otak. Bersosialisasi membuat otak tajam dan meningkatkan fungsi kognitif.
"Anda bisa bersosialisasi secara langsung seperti berjalan-jalan dengan teman, atau bersosialisasi dengan cara lain, seperti bercakap-cakap dengan anggota keluarga di telepon," tuturnya.
4. Kurang Bergerak
Sederhananya, gaya hidup tidak aktif tidak baik untuk kesehatan secara keseluruhan dan kesehatan otak.
5. Stres
Stres yang terus-menerus dan penyakit medis lainnya dapat berdampak negatif pada otak. Menurut Premier Neurology Center, berada dalam keadaan stres yang konstan akan secara teratur mengaktifkan pusat rasa takut di otak.
Tingkat kortisol akan meningkat secara teratur, yang dapat menyebabkan masalah lain dengan tidur, pencernaan, dan sistem kekebalan.
Artikel Terkait
Ayo Berjalan Kaki Lebih Banyak Lagi Demi Meningkatkan Kesehatan Sekaligus Menjaga Penurunan Fungsi Otak Kita
Waspada bagi Anda Penyuka Makanan Asin, Ini Akibatnya Jika Sering Konsumsi Garam Berlebih bagi Kesehatan Otak