Hasil Studi: Ternyata Sering Mengalami Mimpi Buruk di Malam Hari Ada Hubungannya dengan Potensi Penyakit

- Rabu, 25 Januari 2023 | 11:25 WIB
Sering mimpi buruk di malam hari selain mengganggu kenyamanan istirahat, juga ada hubungannya dengan penyakit kita (ilustrasi pixabay.com)
Sering mimpi buruk di malam hari selain mengganggu kenyamanan istirahat, juga ada hubungannya dengan penyakit kita (ilustrasi pixabay.com)

PETROMAXNEWS.COM, Jakarta - Mengalami mimpi buruk saat tidur malam hari bukan melulu faktor kecapean atau karena terbayang-bayang sesuatu sebelum tidur.

Menurut penelitian terbaru, ada hubungan antara mimpi dan masalah kesehatan utama yang mendasari hal itu.

Di University of Birmingham di Inggris baru-baru ini bahwa peneliti menemukan hubungan antara mimpi buruk dan penyakit Parkinson.

Dilansir dari Best Life Online, dikutip PetromaxNews.com dari PMJNews pada Sabtu (21/1/2023), dalam studi pada Juni 2022 yang diterbitkan di eClinicalMedicine, para peneliti menggunakan data dari AS selama 12 tahun dan menganalisis 3.818 pria lanjut usia yang hidup mandiri.

Dari jumlah tersebut, ada 91 kasus penyakit Parkinson yang didiagnosis pada akhir penelitian. Dimana peserta yang sering mengalami mimpi buruk dua kali lebih mungkin mengalami Parkinson.

Mereka yang mengalami peningkatan mimpi buruk selama lima tahun pertama penelitian lebih dari tiga kali lebih mungkin untuk mengidap penyakit tersebut.

Hal itu menunjukkan bahwa mimpi yang sering mengganggu mungkin merupakan gejala prodromal (penyakit Parkinson), studi tersebut menyatakan.

Dan rupanya Parkinson bukan satu-satunya gangguan otak yang berpotensi terkait dengan mimpi buruk.

Sebuah studi lanjutan dari peneliti yang sama, diterbitkan Oktober 2022 di eClinicalMedicine, menemukan hubungan antara mimpi buruk dan demensia.

Dari hasil pengamatan data lebih dari 600 orang di AS antara usia 35 hingga 64 tahun dan 2.600 orang berusia 79 tahun ke atas.

"Saya menemukan bahwa peserta paruh baya yang mengalami mimpi buruk setiap minggu empat kali lebih mungkin mengalami penurunan kognitif (pendahulu demensia) selama dekade berikutnya. Sedangkan peserta yang lebih tua dua kali lebih mungkin didiagnosis menderita demensia," ungkap tulis penulis Abidemi Otaiku dalam sebuah artikel untuk Science Alert.

"Secara keseluruhan, hasil ini menunjukkan bahwa seringnya mimpi buruk merupakan salah satu tanda paling awal dari demensia, yang dapat mendahului perkembangan memori dan masalah berpikir selama beberapa tahun atau bahkan puluhan tahun, terutama pada pria," tandasnya.***

Editor: Zainurrazi

Sumber: pmjnews.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X